Senin, 27 Januari 2014

2014 Masih Percaya Pada Ramalan?

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Di pagi hari yg cerah ini, izinkan saya yg miskin ilmu berbagi sedikit ilmu yg saya miliki. Kali ini saya ingin membahas tentang ramalan. Untuk lebih lengkapnya langsung shikat saja!

Di era globalisasi yg sudah sangat modern seperti saat ini, ternyata masih banyak orang yg percaya pada ramalan. Bahkan banyak diantara mereka yg percaya pada ramalan merupakan muslim yg memiliki tingkat intelektual yg tinggi, seperti pelajar dan mahasiswa. Sangat miris rasanya mengingat mereka adalah calon pemimpin bangsa Indonesia di masa yg akan datang. Mereka yg diharapkan dapat berpikir maju dan logis malah percaya pada omong kosong yg diucapkan tukang ramal. Percaya pada omongan tukang ramal termasuk pada perbuatan syirik dan perbuatan syirik merupakan dosa yg tidak diampuni oleh Allah sebagaimana pada firman Allah ta'ala dalam suroh An-nisa' ayat 48:


إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”

Sebenarnya ramalan telah menjadi kebiasaan jahiliyah sebelum kedatangan Islam, dan Islam datang untuk menghapus kebiasaan itu karena terdapat kesyirikkan di dalamnya. Dahulu setan mencuri berita dari langit yg kemudian mereka beritahu kepada sekutunya di dunia yaitu para dukun, tukang ramal, paranormal atau yg sejenisnya itu dan mereka campurkan 1 kebenaran dengan 100 kedustaan. Kemudian orang-orang yg percaya pada perkataan tukang ramal itu berkata, "tuh bener kan bener apa yg dikatakan ki dodol kalo si anu bakal cerai sama istrinya!". Rosulullah bersabda yg diriwayatkan Bukhori, hadits nomor 4800 yg berbunyi: 

“Apabila Allah menetapkan suatu ketetapan di langit maka para malaikat mengepakkan sayap mereka karena tunduk terhadap firman-Nya, seperti layaknya suara rantai yang digesek di atas batu. Setelah rasa takut itu dicabut dari hati para malaikat, mereka bertanya-tanya: ‘Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?’ Malaikat yang mendengar menjawab, ‘Dia berfirman yang benar. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.’ Bisikan malaikat ini didengar oleh jin pencuri berita. Pencuri berita modusnya dengan ‘pundi-pundian’ (jin yang bawah menjadi penopang bagi jin yang di atasnya, bertingkat terus ke atas). Jin yang paling atas mendengar ucapan malaikat, kemudian disampaikan ke jin bawahnya, dan seterusnya, hingga jin yang paling bawah menyampaikannya kepada tukang sihir atau dukun. Terkadang mereka mendapat panah api sebelum dia sampaikan kepada dukun, dan terkadang berhasil disampaikan sebelum terkena panah api. Kemudian dicampur dengan 100 kedustaan. (sehingga ada 1 yang benar). Orang mengatakan, bukankah pak dukun telah mengatakan demikian dan dia benar? Akhirnya sang dukun dibenarkan dengan satu kalimat yang benar yang dicuri dari langit."


Dahulu setan dapat mencuri berita langit dengan mendudukki beberapa tempat di langit. Akan tetapi setelah Rosulullah lahir, Allah memerintahkan malaikat untuk menutup pintu-pintu langit dan menjaganya agar setan tidak bisa mencuri berita langit. Dan jika ada yg mencoba untuk mencuri berita dari langit, maka akan akan dikejar panah api seperti terdapat dalam suroh Al Jin ayat 8-9:

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا * وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا

“Sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” 


Rosulullah juga memberi tahu tentang orang yg membenarkan tentang perkataan (ramalan) dukun dalam hadits yg diriwayatkan Al Bazzar dengan sanad jayyid:

“Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.”


Lalu bagaimana jika kita mendengarkan atau membaca sebuah ramalan dari tukang ramal tanpa mempercayainya? Rosulullah bersabda dalam hadits yg diriwayatkan oleh Muslim, hadits no. 2230:

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka sholatnya selama 40 hari tidak diterima.”


Mendatangi tukang ramal saat ini bukan hanya datang ke rumahnya langsung, bahkan sekarang jauh lebih mudah, dengan membeli majalah tentang ramalan zodiak atau shio, juga dalam media sosial. Jika kita mengikuti akun ramalan di twitter atau menyukai fanpage ramalan di facebook, itu sama saja dengan mendatangi tukang ramal. Kita dapat melihat ramalannya dalam bentuk tweet atau statusnya, dan itu hukumnya termasuk ke dalam hadits diatas. Adapun tidak diterima sholatnya selama 40 hari bukan berarti kewajibannya untuk sholat 5 waktu menjadi gugur, tetapi tetap wajib sholat namun tidak mendapat pahala sebagai hukuman karena mendatangi tukang ramal bahkan jika kita tidak mempercayai ucapannya. Apabila kita membaca ramalan itu untuk membantahnya dan membongkar kedustaannya, semacam ini termasuk yang diperintahkan bahkan dapat dinilai wajib. (Al Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, 1: 330)

Bagaimana dengan ramalan cuaca? Ramalan atau prakiraan cuaca tidak termasuk ke dalam syirik karena dalam prakiraannya, pihak yg mengeluarkan prakiraan menggunakan ilmu perhitungan dan perkiraan serta tidak selalu benar, ditambah dengan lingkungan yg sudah rusak karena pemanasan global. Berbeda dengan pawang hujan yg mengklaim dapat menahan hujan untuk turun. Jika kita pikir, apabila benar dia dapat menahan hujan turun, lalu mengapa di Jakarta masih banjir? Sungguh kedustaan yg keji, karena dengan mengaku dapat menahan hujan, dia dapat mencari keuntungan dengan mendustai orang-orang yg akan melakukan hajatan seperti pernikahan dll. Akan tetapi, kita tidak boleh berpikir bahwa akan hujan disebabkan prakiraan cuaca. Kita menggunakannya hanya untuk perkiraan dan mempersiapkannya untuk digunakan dalam transportasi, pertanian dll. Misalnya, kita melihat kumpulan awan mendung menghampiri tempat kita, maka kita dapat mempersiapkan jika akan hujan untuk menggunakan jas hujan dsb, karena hanya Allah yg dapat menentukan turunnya hujan seperti firman Allah dalam suroh Lukman ayat 34:


إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 



Setelah membaca beberapa informasi yg sudah saya berikan diatas, saya harap dapat mengingatkan saudara saya sekaligus mengingatkan diri sendiri akan bahaya syirik, khususnya ramalan. Karena hanya kepada Allah lah kita sepatutnya bersandar dan bertawakal, bukan kepada omong kosong dari tukang ramal dan kawan-kawannya, seperti firman Allah dalam suroh Ath-Tholaq ayat 3 yg berbunyi: 


..وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ..

“..Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya...”


Saya rasa cukup sedikit informasi yg saya bagi kali ini, niat saya hanya untuk mengingatkan saudara-saudara seiman saya yg masih terjerembab dalam ramalan-ramalan zodiak agar segera menjauhi perbuatan itu, karena itu merupakan kewajiban setiap muslim: 


وَمَا عَلَى الَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍوَلَٰكِنْ ذِكْرَىٰ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ 

"Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa." (Al-An'am:69)

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman." (Adz Dzariyat:55)

Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan saya, harap benarkan jika ada yg salah, karena yg menulis belum tentu lebih baik dari yg membaca.

Wassalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh


sumber:
http://muslim.or.id/aqidah/hukum-membaca-ramalan-bintang-zodiak-dan-shio.html
http://rumaysho.com/belajar-islam/aqidah/2807-dosa-besar-akibat-membaca-ramalan-bintang.html
http://www.konsultasisyariah.com/perbedaan-sihir-dukun-peramal-dan-ramalan-bintang/
http://abuayaz.blogspot.com/2012/02/apakah-ramalanprediksi-cuaca-termasuk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap gunakan kata-kata yg sopan dalam berkomentar