Jumat, 11 April 2014

Ilmu Budaya Dasar 1

Ketika Cinta Berujung Maut

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Beberapa waktu lalu muncul kasus pembunuhan yang sangat menghebohkan, yaitu pembunuhan seorang mahasiswi semester 2 Universitas Bunda Mulya (AS) oleh mantan kekasih dan teman sekolah korban di  SMA 36 Jakarta.
menurut kabid humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, pembunuhan yang dilakukan oleh H (19) dan S (19) sudah direncanakan seminggu sebelumnya. Beliau menjelaskan bahwa motif pembunuhan ini adalah karena sakit hati H. Pelaku yang merupakan mantan kekasih korban masih menaruh hati pada korban. S yang cemburu kemudian menyepakati rencana pembunuhan tersebut. Keduanya dijerat dengan pasal 340 KUHP atas pembunuhan berencananya.

Berikut kronologi pembunuhan korban:

Senin, 3 Maret 2014
  • Sekitar pukul 18.30 korban bertemu dengan S di Stasiun Gondangdia. Seharusnya korban mengikuti les bahasa Jerman di Goethe Institute yang dimulai pukul 18.00 sampai 21.00. Kemudian S berhasil mengelabui korban untuk masuk ke mobil H dengan bersandiwara. Di dalam mobil inilah korban dianiaya dan dipaksa membuka pakaiannya supaya korban tidak kabur. Karena mendapat penolakkan dari korban, keduanya pun naik pitam. H melancarkan tendangan ke leher korban. S pun tak ketinggalan melayangkan pukulannya beberapa kali. Pelaku juga menyumpal mulut korban dengan tisu dan kertas koran.
  • Sekitar pukul 21.30 S menyadari bahwa korban telah meninggal.

Selasa, 4 Maret 2014
  • Sekitar pukul 02.00 mobil H mogok karena mengalami masalah dengan aki. H pun meminta bantuan pada temannya sementara S memakaikan kembali pakaian korban. H memberitahukan temannya bahwa dia membawa mayat, tetapi temannya tidak percaya dan hanya menganggap H hanya bercanda.
  • Sekitar pukul 21.00 kedua pelaku membuang mayat korban di pinggir jalan tol Bintara, Bekasi.

Rabu, 5 Maret 2014
  • Sekitar pukul 06.30 petugas derek Jasa Marga menemukan mayat korban dengan kondisi wajah membiru. Saat ditemukan, korban mengenakan gelang Java Jazz Festival yang diketahui didapatkan ketika menonton acara tersebut pada tanggal 2 Maret 2014. Menurut hasil autopsi, korban tewas karena tenggorokannya disumpal kertas. Kemudian mayat korban dibawa ke RSCM

Kamis, 6 Maret 2014
  • Identitas korban diberitakan oleh media. Kedua pelaku pun tak ketinggalan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban. Akan tetapi hasil penyelidikkan polisi, terungkap bahwa H dan S sebagai pelaku. H diciduk di RSCM saat melayat, sedangkan S di kampusnya.

Polisi menyatakan bahwa H sebagai pelaku berawal ketika H melayat ke RSCM. Gerak-gerik H mencurigakan. Saat polisi menanyakan mengenai korban kepada H, polisi melihat luka gigitan di tangan H. Setelah ditanya soal luka tersebut, jawaban H tidak meyakinkan. Kemudian H terus dicecar oleh pertanyaan-pertanyaan polisi hingga akhirnya dia mengakui bahwa itu adalah luka yang diakibatkan oleh korban ketika melakukan perlawanan saat dianiaya.

Beginilah rusaknya akhlak dan moral anak bangsa masa kini. Ada banyak penyebab terjadinya hal seperti ini. Salah satu diantaranya adalah kurangnya perhatian dari orang tua. Jika orang tua selalu memberikan perhatian pasti sang anak tidak akan berbuat maksiat. Karena sekarang banyak ibu rumah tangga yang menjadi wanita karir. Anaknya ditinggal bersama asisten rumah tangga atau baby sitter. Sudah sepantasnya ibu yang menjaga dan mendidik anaknya agar berperilaku baik dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku.

Penyebab lainnya adalah pergaulan. Banyak kasus dimana anak-anak yang sebelumnya berkelakuan baik berubah menjadi liar dan tidak terkendali akibat dari salahnya dia memilih teman. Memilih teman sangat penting karena kelakuan anak sangat dipengaruhi oleh perilaku temannya.

Penyebab utamanya adalah dangkalnya ilmu agama yang dimiliki. Inilah hal yang paling penting. Jika ilmu agamanya tinggi, maka walaupun tidak dipantau orang tua, anak tidak akan melanggar norma yang berlaku karena dia tau konsekuensi dari tindakannya. Anak juga bisa memilih pergaulan yang baik. Selain itu anak juga bisa menyaring mana hal yang baik baginya dan mana hal yang bisa merusak moral.

Jika kita kita runtut kasus pembunuhan ini, maka akan bermuara dari hubungan yang bernama pacaran. Padahal kita sudah dilarang untuk mendekati zinah.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kita dilarang mendekati perbuatan zinah. Jika ada yang mengatakan bahwa pacaran bukan termasuk zinah, maka katakanlah bahwa pacaran adalah penyebab zinah. Maka kita wajib meninggalkan perbuatan yang dapat menimbulkan perbuatan zinah.

Semoga dengan munculnya kasus ini, orang tua bisa lebih mengawasi dan mendidik anaknya agar tidak sampai terjerumus dalam perbuatan maksiat seperti ini.
Wassalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh 


sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap gunakan kata-kata yg sopan dalam berkomentar